Skip to main content

Featured

3 Cara Terbaru 2025, Budidaya Bengkuang Dengan Biji, Umbi Dan Polybag Hasil Memuaskan Dan Sukses

Menanam bengkuang dari biji memerlukan beberapa langkah penting.  Pertama, sortir dan seleksi biji bengkuang yang sehat, berkualitas tinggi, tua dan sudah kering. Kemudian, untuk membantu memeprcepat berkecampah biji bengkuan rendam biji dalam air selama beberapa semalaman. Setelah itu, siapkan media tanam berupa campuran tanah subur dan kompos, lalu tanam biji dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.  A. 1. Cara Menanam Bengkuang Dengan Biji. 1. Langkah-langkah detail, a. 1. Persiapan Biji, Pilih biji bengkuang yang berkualitas baik, biasanya dari polong yang sudah kering atau dari umbi yang sehat.  Rendam biji dalam air hangat (25-30°C) selama 12-24 jam untuk mempercepat perkecambahan.  b. 2. Media Tanam, Campurkan tanah subur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang.  Biji bengkuang menghindari busuk di media tanah, pastikan media tanam memiliki drainase buat parit yang baik agar supaya air tidak menggenang.  c. 3. Penanaman, Lubang untuk benih t...

TRIK DAN TIPS CARA MENANAM DAUN TEH ORGANIK | PETANI KAMPUNG CARA MENANAM DAUN TEH ORGANIK 2021

Persiapan Kebun Teh Organik.



Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dalam jangka panjang akan menimbulkan pencemaran manusia.

Disamping beracun, bahan-bahan tersebut menjadi penyebab timbulnya beberapa penyakit yang ditakuti manusia, diantaranya kanker dan gangguan syaraf.

Oleh karenanya maka banyak peminum teh yang beralih ke teh organik.

Kebutuhan dunia akan teh organik saat ini semakin meningkat dan belum terpenuhi.

Mengingat banyak kebun teh di Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kebun teh organik.

Maka Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk merebut pangsa pasar yang tersedia.

 

Persiapan kebun untuk teh organik

Budidaya tanaman teh organik perlu persiapan lahan yang khusus.

Dan berbeda antara pada areal yang sudah ada dan pada areal baru.

Persiapan lahan pada areal yang sudah ada: Perkebunan teh organik harus terpisah dari perkebunan teh konvensional.

Pemisahan dapat berupa jalan, parit, semak, pepohonan, barisan yang kosong, kebun lain, gunung dan lain-lain.

Untuk mencegah kontaminasi bahan-bahan yang tidak diperbolehkan dalam budidaya organik, baik melalui rembesan air, angin, maupun pelindin.

Pada tanah datar, lebar isolasi cukup 25 m. Pada topografi miring, lebar isolasinya adalah sampai kebun organik terhindar dari aliran air lahan yang tidak organik.

Lokasi kebun teh organik dipilih pada areal yang tidak banyak terserang serangga hama.

Agar tidak banyak menggunakan pestisida nabati/mikroba, tidak banyak pencemaran dari sekitar

Banyak sumber bahan organik serta populasi tanaman masih rapat.

Kebun teh pada dataran tinggi dan tidak ada masalah ledakan serangga hama sangat baik untuk mengusahakan teh organik.

Untuk mengusahakan teh organik diperlukan masa transisi atau masa terakhir pemberian bahan yang dilarang sampai mendapat sertifikat organik.

Menurut Council Regulation no.2092/91, masa konversi untuk tanaman musiman 2 tahun dan untuk tanaman tahunan 3 tahun.

Sedangkan menurut IFOAM 2000, masa konversi untuk tanaman musiman 12 bulan dan tanaman tahunan 18 bulan.

Selama periode konversi, pengelolaan harus didasarkan pada prinsip pertanian organik.

Standar minimum budidaya teh organik adalah tanpa mengunakan bahan kimia buatan baik pupuk maupun pestisida.

Penanaman baru: Persiapan yang perlu dilakukan pada lahan penanaman baru yaitu melakukan survey dan pemetaan tanah untuk menentukan lahan yang sesuai.



Lahan dapat berupa hutan belantara, semak belukar, atau lahan-lahan yang dikonversikan ke tanaman teh.

Kedalaman solum 60 cm, lahan harus dalam keadaan gembur, tanah bersih dari sisa-sisa akar dan kayu-kayuan.

Jangka waktu persiapan lahan dengan penanaman kurang lebih 2-3 bulan.

Bahan tanaman harus bersertifikat organik, tidak diperlakukan bersama dengan bahan-bahan kimia yang tidak diperbolehkan.

Tidak termasuk tanaman hasil rekayasa genetika (transgenic), klon tahan terhadap serangan hama penyakit, mampu beradaptasi dengan iklim lokal , tahan terhadap serangan hama penyakit.

Dan mampu beradaptasi dengan iklim lokal, tahan terhadap beberapa stress (kekeringan, hara dll), dan berpotensi hasil tinggi.

Minimal ada 5 jenis klon yang ditanam agar keanekaragaman lebih besar sehingga resiko yang akan diperoleh bila terjadi ledakan hama atau penyakit semakin kecil.

Semua benih dan bahan tanaman harus bersertifikat organik, namun bila tidak ada alternatif lain yang tersedia, benih dan bahan tanaman hasil pertanian konvensional dapat digunakan.

Klon teh yang diannjurkan oleh PPTK adalah klon teh seri GMB 1, GMB 2 , GMB 3, GMB 4, GMB 5, GMB 6, GMB 7, GMB 8, GMB 9, GMB 10, dan GMB 11, yang mempunyai potensi hasil 4,0-5,8 ton/ha/thn, dan tahan terhadap serangan penyakit cacar teh.

Untuk jenis sinensis adalah klon GMBS 1, GMBS 2, GMBS 3, GMBS 4 dan GMBS 5, yang mempunyai potensi produksi lebih tinggi dari klon teh Yabukita dari Jepang. Jenis klon ini khusus untuk teh hijau.

 

Penanaman pohon pelindung

Tanaman pelindung sementara yang digunakan yaitu jenis Clotalaria sp. 

Tephhrosia sp, Sesbania sesban dan Moghania. Setelah selesai penanaman teh, biji tanaman pelindung ditebarkan.

Diantara barisan tanaman dengan selang 2 baris, sehingga diperlukan kira-kira 8 - 10 kg/ha.

Setelah tanaman pelindung sementara tidak dapat dipertahankan (2-3 tahun) diperlukan tanaman pelindung tetap.

Pohon pelindung tetap ditanam 1 tahun atau bersamaan dengan penanaman teh. 

Jenis tanaman pelindung tetap diantaranya:

Lamtoro (Leucaena leucichepala), Salamander (Gravillea robusta), Glerisidia (Glericidia maculate), Nimba (Azadirahta indica), Mindi ( Melia azedarah), Sagawe ( Abus pecatorium), Malaktika , Suren (Tona suren), Kayu bogor (Masopsis manii), Sengon (Albisis siensis), Ramayana, dll).


Pembenihan.




Setek diambil dari kebun induk teh organik yang dikekola khusus dan dipangkas ± 4 bulan sebelumnya.

Ranting setek dipotong setinggi 15 cm dari bidang pangkas.

Setek diambil dari ranting setek sepanjang ± 1 ruas dan 1 helai daun.

Setek ditanam dengan menancapkan tangkainya ke dalam tanah di polybag dengan daun menghadap kearah tangan. 

Arah daun harus condong ke atas dan tidak boleh saling menutupi satu sama lain.

Setelah umur 6-7 bulan dilakukan seleksi benih dengan memilih benih yang sehat. 

Benih yang telah siap tanam yaitu yang sudah berumur ± 8 bulan, tinggi minimum 30 cm.

Dengan jumlah daun minimum 5 helai, tumbuh sehat, kekar dan berdaun normal, system perakaran cukup baik.

Terdapat akar tunggang smu dan tidak ada pembengkakan serta beradaptasi terhadap sinar matahari.


Nah. demikian lah artikel tentang trik dan tips cara menama teh organik, semoga manfaat bagi kita semua dan semoga bisa dijadikan refrensi untuk kita sumua.

Comments

Popular Posts